Piawai dalam Konstruksi Layang, PUPR Tunjuk WIKA Beton Grup Garap Sarana dan Prasarana Konstruksi Pelatihan
Pemerintah melalui Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjuk PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WIKA Beton) yang diwakili oleh anak usahanya PT Wijaya Karya Komponen Beton (WIKA Kobe) untuk membangun Sarana dan Prasarana Pelatihan Konstruksi Layang di komplek Kantor Bersama KemenPUPR Kawasan Citeureup, Jawa Barat. Proyek ini didasari oleh kebutuhan SDM di Indonesia yang mampu mendukung pembangunan infrastruktur yang masih menjadi fokus pemerintah di tahun 2021 ini. Terlebih saat ini konstruksi layang menjadi salah satu pembangunan yang sering dilakukan khususnya di kota-kota besar di Indonesia.
Sarana & Prasarana Pelatihan Konstruksi Layang ini nantinya akan dilengkapi konstruksi 5 (lima) pier head dan 4 (empat) bentang dengan panjang tiap bentang 30,6 meter. Terdapat 4 (empat) jenis balok beton yang disiapkan untuk bahan latihan, di antaranya adalah: PC U Girder, PC I Girder, Box Girder dengan metode Span by Span, serta Box Girder dengan metode Balance Kantilever, lengkap dengan alat Launching Gantry. Nantinya, peserta yang berhasil lulus dari pelatihan ini diharapkan memiliki standar internasional dan dapat bekerja di kancah internasional.
Di antara lingkup pekerjaan yang akan dikerjakan WIKA Kobe adalah pekerjaan tanah, pekerjaan struktur bawah, pekerjaan pelat lantai area pelatihan, pekerjaan drainase, pekerjaan jalan akses, pengadaan launcher gantry & hydraulic jack, pekerjaan pier precast, serta pengadaan girder & pot bearing.
Penunjukan WIKA Beton Grup untuk mengerjakan proyek ini dapat dianggap sebagai sebuah pengakuan akan kepiawaian WIKA Beton dalam dunia konstruksi layang. WIKA Beton telah berkontribusi pada berbagai proyek berskala nasional baik dari sisi produksi beton pracetak berkualitas tinggi hingga penyediaan jasa konstruksi yang berkaitan. Di antara proyek-proyek tersebut adalah pembangunan Jalan Layang Pasopati-Bandung, Simpang Susun Semanggi-Jakarta, Bogor Outer Ringroad, hingga Jalan Tol Layang AP Pettarani-Makassar yang mempunyai pencapaian Safe Manhours 5 juta jam kerja non Lost Time Injury dalam pengerjaannya.
Pencanangan Sarana & Prasarana Pelatihan Konstruksi Layang ini telah dilaksanakan pada Senin (12/4) siang di Citeureup, bersamaan dengan penandatanganan Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi Bidang Konstruksi Layang oleh para Direktur Utama/Direktur BUJK BUMN yang membawahi bidang Quality, Health, Safety, and Environment (QHSE) yang tergabung dalam forum QHSE BUMN.
Sumber : www.wika-beton.co.id